Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Wednesday, July 9, 2008

Materi Teknologi bahan konstruksi

Bagian 1
Bahan Bangunan Hidrolis

A. Bahan Dasar dan Jenis Bahan Bangunan Hidrolis
1. Pengertian
a. Bahan pengikat hidrolis adalah bahan pengikat yang proses pengerasannya lebih baik dalam rendaman air, serta menghasilkan produk yang tahan air
b. Bahan pengikat biasa (non-hidrolis) adalah bahan pengikat yang bila dicampur dengan air menghasilkan produk yang dapat mengeras setelah bereaksi dengan karbondioksida, bukan dengan air.
2. Jenis-jenis Bahan Pengikat
a. Bahan Pengikat Hidrolis
1. Semen Portland (PC)
2. Kapur Hidrolis
3. Pozolan (tras dan semen merah)
b. Bahan Pengikat Biasa
1. Kapur Biasa
2. Gips
3. Bahan Dasar dan Sumber dari bahan pengikat
a. Semen Portland (PC) adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling halus klinker, yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dan gips sebagai bahan pembantu
b. Kapur bangunan dibagi 2 macam berdasarkan penggunaan, yaitu kapur putih dan kapur aduk. Keduanya terdapat dalam bentuk kapur tohor maupun kapur padam
c. Gips untuk bahan plesteran adalah bahan untuk membuat plesteran atau pelapis lainnya yang harus mengandung minimum 66 % berat bahan senyawa kalsium hemihidrat ( CaSO4. ½H2O) salah satu produk yang dikenal adalah papan gipsum (Gypsum Wall Board) untuk keperluan dekoratif
d. Pozolan (tras dan semen merah) adalah bahan alami ataupun buatan yang terdiri dari unsur silikat dan aluminat yang reaktif. Pozolan tidak memiliki sifat semen, tetapi jika dicampur dengan kapur padam dan air dalam suhu kamar lama-kelamaan akan mengeras menjadi padat dan sukar larut dalam air. Bahan-bahan yang tergolong sebagai pozolan adalah tras, semen merah, gilingan terak/dapur tinggi, fly ash dan air sebagai media pengikat untuk keperluan beton.

B. Proses Pembuatan dari Bahan Pengikat
a. Semen Portland (SP)
Yaitu tanah galuh (lem nepal) dihaluskan + batu kapur dicampurkan secara kering atau basah kemudian ditambah pula zat-zat tambahan airnya, kemudian dibakar pada temperatur tinggi, didinginkan mendadak, diperoleh klinker yang digiling halus sambil dicampur dengan gips yang tak terbakar
b. Kapur Bangunan
Proses pembuatannya dengan cara pembakaran dengan menggunakan tungku pembakaran pada suuhu 6000C – 8000C panasnya harus terbagi rata diseluruh bagian tungku agar mendapatkan hasil batu kapur yang baik
c. Gips, cara pembuatannya adalah dengan cara dibakar dengan menggunakan dapur atau tungku dengan panas suhu 1300C selama 1 jam sehingga kehilangan sebagian kristalnya
d. Pozollan, cara pembuatannya adalah hasil pembakaran tanah liat merah atau pecahan-pecahan batu merah atau genteng yang setelah digiling diayak sampai halus dan dipergunakan sebagai bahan campuran pada campuran adukan kapur yang menjadi adukan bersifat hirolis

C. Sifat-sifat dan Fungsi Bahan Pengikat
1. Semen Portland
- Dicampur dengan air mulai mengadakan pengikatan dalam rendaman air
- Pengerasan, setelah pengikatan terjadi pengerasan
- Konsistensi campuran air + semen (pasta semen) = derajat keplastisan
- Kehalusan, semakin halus semen, semakin besar kekuatan, semakin tinggi gaya ikatnya
2. Kapur Bangunan
- Memberikan sifat pengerasan hidrolik bila dicampur air untuk kapur hidrolis. Pada kapur udara mengerasnya kapur setelah bereaksi dengan karbon dioksida, bukan dengan air
- Memudahkan pengolahan pada adukan (mortar) semen
- Mengikat kapur bebas, yang timbul pada ikatan semen
3. Gips
- Gips bila dicampur dengan air akan cepat mengeras, tidak kuat terhadap iklim
- Gips tidak larut dalam asam garam
- Dalam pembakaran, dapur pembakaran harus betul-betul bersih dari benda-benda lainnya
4. Pozollan
- Bila dicampur dengan air akan mengeras dengan bahan tambahan kapur dalam rendaman air
- Dapat larut dalam asam garam

D. Klasifikasi Bahan Pengikat menurut PUBI-1982
1. Semen Portland (SP) terbagi dalam 5 jenis :
Tipe
Kegunaan
I
II
III
IV
V

selanjutnya

No comments:

Post a Comment