3. Jenis kapur bangunan terdiri dari :
- Kapur Tohor, yaitu hasil pembakaran batu alam yang komposisinya sebagian besar adalah kalsium karbonat, pada suhu sedemikian tinggi. Jika diberi air dapat terpadamkan (dapat bersenyawa dengan air membentuk hidrat)
- Kapur Padam, hasil pembakaran kapur tohor dengan air membentuk hidrat
- Kapur Udara, kapur padam yang apabila duaduk dengan air dan membentuk setelah beberapa waktu hanya dapat mengeras di udara karena pengikatan karbondioksida (CO2)
- Kapur Hidrolis, kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah beberapa waktu dapat menegras baik di dalam air maupun di udara
- Kapur Magnesia, kapur yang mengandung lebih dari 5 % magnesium oksida (MgO) dihitung dari contoh kapur yang dipijarkan
Syarat-syarat mutu kapur untuk bangunan.
Tabel 3 : Kapur Tohor
Kelas I
Kelas II
1. Kehalusan : sisa maksimum di atas ayakan : maksimum % berat
4,75 mm
1,18 mm
0,85 mm
2. Ketetapan bentuk
3. CaO + MgO aktif (setelah dikoreksi dengan SO3)
CO2 maksimum, % berat
-
0
5
tidak retak
90
6
0
-
10
tidak retak
85
6
Tabel 4 : Kapur Padam
Kelas I
Kelas II
1. Kehalusan : sisa makanan di atas ayakan : maksimum % berat
6,7 mm
4, 75 mm
0,85 mm
0,106 mm
2. CaO + MgO aktif (setelah dikoreksi dengan SO3)
CO2
Sisa tidak larut, maksimum % berat
3. Ketetapan bentuk
4. Kadar air, maksimum % berat
0
0
0
15
65
6
1
tidak retak
15
0
5
65
6
3
tidak retak
15
4. Gips untuk plesteran memiliki syarat sebagai berikut :
- Kandungan senyawa pengganggu (impurities), seperti fluor (F), P2O5, Al dalam penentuan melalui metode larutan amonium asetat tidak melebihi 10 % berat
- Kandungan khlorida dalam bentuk natrium khlorida tidak boleh lebih dari 0,2 % berat
- Kehalusan, bila diayak dengan ayakan 25 mest, yang tertinggal diatas ayakan tidak boleh lebih dari 1 % berat
- Kekuatan tekan ( ) benda uji tidak boleh kurang dari 80 kg/cm2
- Waktu pengikatan awal antara 20 – 35 menit
5. Pozolan memiliki syarat sebagai berikut :
Tabel 5 : Perbandingan Pozollan
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
1. Kadar air bebas dalam % berat pada 1100C
2. Kehalusan, seluruhnya harus dilewatkan ayakan 2,5 mm sisa di atas ayakan 0,21 mm dalam % berat
3. Waktu pengikatan dinyatakan dalam kelipatan dari 24 jam maksimum
4. Keteguhan aduk pada 14 hari dalam kgf/cm2.
- Kuat Tekan
- Kuat Tarik
6
10
1
100
16
6 – 8
10 – 30
2
100 - 75
8 – 10
30 – 50
3
75 – 50
12
E. Cara-cara Menyimpan Bahan Pengikat
Semen Portland bersifat cepat menarik air (higroskopik) termasuk dari udara
- Disimpan di tempat yang kering
- Tidak langsung diatas tanah yang lembab
- Diatas lantai diberi lapisan papan
- Dalam ruangan yang tidak bocor
Kapur Bangunan yang berupa kapur yang telah dibakar/kapur hidup
- Di simpan di ruangan yang tidak bocor ataupun lembab
- Diatas lantai perlu dilapis papan atau bambu serta diberi lapisan kapur mati setebal 15 – 20 cm, kemudian diatasnya ditumpukkan batu-batu kapur hidup yang belum disiram, dan seluruhnya disiram dengan kapur mati agar celah-celah batu dapat terisi. Semua itu akan mencegah penyerapan air dari udara lembab
Gips
- Di tempat yang kering dan rapat dari udara
Pozolan
- Di tempat yang kering dan terlindung dari kelembaban
- Tempat yang tidak mudah kena air
Bagian 2
Beton sebagai Bahan Bangunan
selanjutnya
No comments:
Post a Comment